Artikel & Event
Selamat Hari Nelayan!
Hallo Sahabat Shimizu!
Memasuki bulan April tahukah Sahabat Shimizu bahwa setiap tanggal 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan! Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki 17.499 pulau dari Sabang sampai Merauke, denga total wilayah lautnya lebih dari 3.25 juta km2. Membuat banyak warga Indonesia yang berkerja sebagai nelayan, terutama mereka yang tinggal di pesisir pantai.
Menurut buku Kamus Besar Bahasa Indonesia Nelayan berarti seseorang yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan di laut. Bagi mereka yang bertempat tinggal di pesisir pantai, menjadi seorang Nelayan merupakan salah satu pekerjaan wajib bagi mereka. Karena keseharian mereka yang sangat dekat dengan laut.
Ada sebuah tradisi unik yang sudah dilakukan turun – temurun oleh warga pesisir Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat yakni tradisi upacara adat mempersembahkan sajen ke laut. Upacara ini dilakukan sebagai tanda syukur warga atas hasil tangkapan laut serta berharap agar hasil tangkapannya lebih baik lagi di tahun mendatang. Zaman dahulu upacara adat ini menggunakan sajen untuk persembahannya, tetapi kini sesajennya berupa benih ikan dan anak penyu.
Bagi mereka para Nelayan kini sudah ada kebijakan yang cukup menghentak yang dicanangkan pemerintahan pusat, yaitu akan meledakkan kapal – kapal asing yang sudah didakwa mencuri ikan di laut Indonesia dan sudah masuk ke dalam kawasan laut Indonesia. Dengan adanya kebijakan ini Ditjen Perikanan Tangkap KKP mencatat produksi perikanan tangkap beberapa tahun ini mengalami peningkatan yang lumayan signifikan.
Kita sebagai masyarakat yang mungkin jauh tinggal dari pesisir pantai atau dari mereka para nelayan, kita bisa membantu meningkatkan kesejahteraan Nelayan Indonesia dengan cara membeli ikan – ikan hasil tangkapan mereka. Dan tahukah kalian Sahabat Shimizu mengonsumsi ikan secaran rutin akan berdampak baik untuk tubuh loh seperti menjaga kesehatan jantung, mendapatkan lemak baik, mencukupi vitamin D, melawan depresi dan mengurangi resiko gangguan autoimun.