Sobat Shimizu, dampak mengkhawatirkan dari pencemaran lingkungan makin nyata terlihat. Kasus terbaru terjadi di Samudra Arktik yang selama ini dianggap sebagai lautan yang paling murni. Ratusan miliar potongan sampah plastik ditemukan di lautan yang berlokasi di belahan utara bumi itu.

Potongan sampah plastik yang ditemukan di sebagian besar perairan Arktik jumlahnya memang sedikit. Namun, peneliti menemukan ada dua jalur buntu penuh sampah di Laut Barents dan Laut Greenland. Bahkan, jumlah sampah plastik di kedua wilayah tersebut sudah melampaui batas aman yang direkomendasikan.

Sampah-sampah yang terbawa arus laut sepanjang ribuan kilometer akhirnya terakumulasi di kedua wilayah perairan tersebut.

“Total muatan plastik terapung di perairan bebas es Samudra Arktik diperkirakan berkisar antara 100 hingga 1.200 ton, dengan perkiraan tiap 400 ton mengandung 300 miliar item plastik,” tulis peneliti di http://nationalgeographic.co.id.

Tim peneliti juga menjelaskan saat ini lautan-lautan di seluruh dunia mulai membentuk area buntu sampah plastik. Sebagian besar dari sampah plastik itu diperkirakan akan tenggelam ke dasar laut.

Pada akhirnya, sampah-sampah plastik ini akan memberi dampak negatif bagi hewan dan manusia. Burung-burung laut dan ikan sering salah mengira bahwa sampah adalah makanan mereka. Alhasil, sampah yang termakan akan mengendap di dalam perut, dan dapat membahayakan keselamatan mereka.

Sementara potongan-potongan plastik yang super kecil dapat masuk ke dalam aliran darah bahkan daging dari hewan laut yang kita konsumsi. Sampah yang terakumulasi di dalam tubuh bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

Melihat kenyataan di atas, yuk kita mulai mengurangi penggunaan bahan plastik. Jika plastik sudah tidak terpakai, mari manfaatkan kembali agar tidak terbuang begitu saja!