Sobat Shimizu, data terbaru dari PBB menyebutkan bahwa jumlah kelaparan meningkat karena perubahan iklim dan bencana alam yang mengakibatkan warga sulit mengakses sumber makanan yang memadai.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa angka kelaparan meningkat sebanyak 11% setelah tidak naik lagi selama 15 tahun. Planet kita telah menjelma menjadi tempat yang tidak stabil dan tak terduga selama beberapa tahun terakhir. Bencana alam seperti, banjir, kebakaran, serta kekerasan melanda dan hal tersebut itu membuat daerah miskin yang termarjinalkan dan terkoyak perang kesulitan mengakses makanan yang memadai.

Tidak hanya itu saja, di seluruh dunia, ketidakstabilan sosial dan politik sedang meningkat. Lebih dari setengah orang yang rawan pangan (489 juta dari 815 juta) hidup di negara dengan kekerasan tanpa henti. Lebih dari tiga perempat anak malnutrisi kronis (122 juta dari 155 juta) hidup di daerah yang terdampak konflik.

Masyarakat yang dilanda konflik lebih rentan terhadap bencana akibat perubahan iklim, dan gagal panen atau ternak akibat iklim dapat menyebabkan kerusuhan sosial, merusak panen dan ternak, menghalangi mereka mendapatkan benih dan pupuk atau menjual produk, membatasi akses ke air dan pakan ternak, serta mengacaukan siklus tanam atau panen.