Tahukah Sobat Shimizu? Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar melakukan gerakan penanggulangan pencemaran laut, lho. Melalui program Rencana Aksi Nasional (RAN), pemerintah siap menggelontorkan dana sebebesar Rp 13,4 triliun untuk penanganan sampah di laut.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno, seperti terlansir dari National Geographic. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk melaksanakan penanganan sampah, terutama sampah plastik yang ada di perairan laut Indonesia.

Selain itu, agar isu penanganan sampah di laut lebih menggema, pemerintah juga rencananya siap membentuk Aliansi untuk Solusi Sampah Plastik Laut (AMPS). Diharapkan dengan adanya aliansi tersebut, penanganan sampah yang ada di perairan Indonesia bisa dipercepat.

“Ini upaya yang penting untuk mencegah kerugian ekologi dan ekonomi yang makin besar karena rusaknya keanekaragaman hayati dan sumber daya laut,” kata Arif.

Lebih lanjut, beberapa investor sudah menyatakan ketertarikannya terhadap program RAN ini. Para investor tersebut tergerak untuk menangani sampah yang dapat meningkatkan kapasitas daur ulang.

Arif Havas menuturkan bahwa RAN dibuat untuk dijadikan peta jalan dalam mengatasi sampah plastik laut. Dengan demikian, pada 2025 mendatang, Indonesia diharapkan sudah bisa mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen.

“Setiap tahun sedikitnya 12,7 juta metrik ton sampah plastik yang diproduksi di daratan dibuang ke laut di seluruh dunia. Sampah plastik ini tidak hanya mencemari lautan, tapi juga membahayakan kelangsungan makhluk hidup, termasuk kita,” ucap dia.

Lebih dari itu, nantinya gerakan pembersihan ini tidak hanya mencakup wilayah laut juga, melainkan juga pantai dan sungai.

Sobat Shimizu, tentunya kita berharap melalui program ini sampah di laut bisa terus berkurang. Namun, kita tidak boleh hanya mengandalkan peran pemerintah saja. Kita juga harus turut membantu dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat, serta mengusahakan daur ulang sampah untuk digunakan kembali. Setuju?