Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Columbia Business School di New York mendapatkan hasil bahwa polusi udara memungkinkan manusia untuk melakukan tindak kriminal dan berbohong.
Para peneliti tersebut mempelajari polusi udara dan data kriminalitas dari 9,360 kota di Amerika Serikat yang dikumpulkan selama sembilan tahun. Datanya mencakup informasi mengenai enam polutan utama, yakni kabon monoksida, nitrogen dioksida, belerang dioksida, ozon dan timbal, ditambah dengan data mengenai tujuh jenis kejahatan utama, termasuk pembunuhan dan perampokan.
Setelah melewati berbagai macam percobaan, para peneliti menemukan hubungan langsung antara pencemaran udara dan tingkah laku manusia. Pada salah satu eksperimen, 256 partisipan melihat foto pemandangan yang penuh dengan polusi udara dan udara yang bersih. Mereka meminta mereka membayangkan bagaimana rasanya tinggal, berjalan-jalan, dan menghirup udara di sana. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang membayangkan tinggal di wilayah dengan pencemaran udara yang tinggi, lebih sering berbohong dibandingkan mereka yang hidup di udara yang bersih.
Melalui penelitian tersebut, Dr Jackson Lu sebagai ketua dari kegiatan penelitian tersebut menyatakan bahwa ternyata dampak dari polusi udara tidak hanya merusak kesehatan fisik saja, tapi juga bisa mencemari moralitas manusia.